Friday, April 12, 2013

Lifestraw, Sedotan Penyelamat Dunia



Lebih dari satu miliar orang (sekitar seperenam dari jumlah populasi dunia) tidak mempunyai akses terhadap pasokan air bersih. Pada saat yang bersamaan sekitar setengah penduduk dari negara miskin menderita penyakit ditularkan melalui air, di mana lebih dari 6.000 (terutama anak-anak) meninggal setiap harinya karena mengkonsumsi air minum yang tidak aman. Hal ini disebabkan mikroorganisme pathogen seperti  V. colera, E. coli, Salmonella dan masih banyak lainnya. Intervensi terhadap akses air bersih memiliki potensi besar untuk mengubah kehidupan jutaan masnusia, terutama di daerah rawan seperti pemberantasan kemiskinan, meningkatkan kualitas lingkungan, kualitas hidup, perkembangan anak dan kesetaraan gender.
minum air danau pake lifestraw dulu ah
 LifeStraw dikembangkan sebagai respon praktis bagi miliaran orang yang sampai saat ini belum mempunyai akses ke hak-hak dasar manusia (air bersih). LifeStraw (Sedotan Kehidupan) adalah filter air yang dirancang oleh Vestergaard Frandsen dari Swiss. Vestergaard Frandsen sendiri merupakan sebuah perusahaan Eropa berbasis Internasional yang bergerak dibidang kemanusiaan dan mengkhususkan diri dalam tanggap darurat atas permasalahan yang kompleks. Terlihat sangat sederhana, namun produk yang dapat dikategorikan teknologi tepat guna ini dapat menyelamatkan hidup jutaan manusia di dunia.

Lifestraw berupa sedotan dengan panjang 25 cm dengan diameter 29 mm dilengkapi filter pipa plastik dan biaya produksinya sangat murah sekitar Rp. 20.000,- (produsenya menjelaskan bahwa harga sedotan ini US $ 2.00, namun  saat ini sedang dikaji agar harganya dapat diturunkan).

Sedotan ini pada dasarnya adalah penyaring air dengan empat tahap penyaringan. Tahapan penyaringanya sebagai berikut : pra penyaringan, penyeringan pertama, penyaringan kedua, dan penyaringan ketiga.

Pada tahap pra penyaringan, bahan penyaring yang digunakan adalah bahan penyaring dari tekstil dengan ukuran diameter lubang penyaringan adalah 100 mikron (seperjuta meter). Pra-penyaringan digunakan untuk menyaring benda-benda berukuran besar seperti kotoran dan endapan tanah. Kemudian air akan memasuki saringan pertama yang berukuran 15 mikron. Penyaring pertama ini berbahan polyester, sejenis polimer yang dapat digunakan untuk menyaring. Dengan ukuran diameter lubang penyaringan adalah 15 mikron beberpa jenis bakteri tidak dapat melewati penyaring pertama ini. Sete;ah itu air akan memasuki penyaring kedua. Penyaring kedua  merupakan ruangan kecil pada sedotan yang jenuh dengan larutan iodin. Diketahui bahwa larutan iodin dapat membunuh parasite serta 99,3 % bakteri dan virus. Terakhir adalah penyaring keriga yang berbentuk granula halus dari karbon aktif.  Karbon aktif ini tidakhanya dapat meningkatkan aroma dan rasa air yang diminum, tetapi juga dapat membunuh mikroorganisme merugikan yang terdapat didalam air.
Mekanisme kerja lifestraw
 Dengan menggunakan alat ini, masyarakat yang belum mempunyai akses air bersih dapat langsung meminum air menggunakan sedotan ini tanpa harus dimasak terlebih dahulu karena 99.3 % mikroorganisme merugikan dapat dimusnahkan menggunakan alat ini. Jenis teknologi tepat guna ini dirancang untuk penggunaan 700 liter air dalam pemakaiannya, dengan asumsi rata-rata konsumsi air minum harian adalah 2 liter maka alat ini dapat digunakan dalam setahun. Bayangkan hanya dengan Rp. 20.000 masyarakat bisa mendapatkan akses air besih. Dalam kenyataanya beberapa proyek internasional (CSR, Community Empowerment, dan Masyarakat peduli kemiskinan) membagi-bagikan gratis produk ini untuk meningkatkan kualitas hiup manusia yang membutuhkanya. 
kini saya bisa minum air kali

No comments:

Post a Comment