Lebih dari satu miliar orang (sekitar seperenam dari jumlah
populasi
dunia) tidak mempunyai akses terhadap
pasokan air bersih. Pada saat yang bersamaan sekitar setengah penduduk dari negara miskin menderita
penyakit ditularkan melalui air, di mana lebih dari 6.000 (terutama anak-anak) meninggal setiap
harinya karena
mengkonsumsi air minum yang tidak aman. Hal
ini disebabkan mikroorganisme pathogen seperti V. colera, E. coli, Salmonella dan masih banyak lainnya.
Intervensi terhadap akses air bersih memiliki
potensi besar untuk mengubah kehidupan jutaan
masnusia,
terutama di daerah rawan seperti
pemberantasan kemiskinan, meningkatkan
kualitas
lingkungan, kualitas hidup, perkembangan anak dan kesetaraan gender.
minum air danau pake lifestraw dulu ah |
LifeStraw dikembangkan sebagai respon praktis bagi miliaran
orang yang sampai saat ini belum
mempunyai akses ke hak-hak dasar
manusia (air bersih). LifeStraw (Sedotan Kehidupan) adalah filter air
yang dirancang oleh Vestergaard Frandsen dari Swiss. Vestergaard Frandsen
sendiri merupakan sebuah perusahaan Eropa berbasis Internasional yang bergerak
dibidang kemanusiaan dan mengkhususkan diri dalam tanggap darurat atas
permasalahan yang kompleks. Terlihat sangat sederhana, namun produk yang dapat
dikategorikan teknologi tepat guna ini dapat menyelamatkan hidup jutaan manusia
di dunia.
Lifestraw
berupa sedotan dengan panjang 25 cm
dengan diameter 29 mm
dilengkapi filter pipa plastik dan
biaya produksinya sangat murah sekitar Rp. 20.000,- (produsenya menjelaskan bahwa harga sedotan ini US $ 2.00, namun saat ini sedang dikaji agar harganya dapat diturunkan).
Sedotan ini pada dasarnya adalah penyaring
air dengan empat tahap penyaringan. Tahapan penyaringanya sebagai berikut : pra
penyaringan, penyeringan pertama, penyaringan kedua, dan penyaringan ketiga.
Pada tahap pra penyaringan, bahan penyaring
yang digunakan adalah bahan penyaring dari tekstil dengan ukuran diameter
lubang penyaringan adalah 100 mikron (seperjuta meter). Pra-penyaringan
digunakan untuk menyaring benda-benda berukuran besar seperti kotoran dan
endapan tanah. Kemudian air akan memasuki saringan pertama yang berukuran 15
mikron. Penyaring pertama ini berbahan polyester, sejenis polimer yang dapat
digunakan untuk menyaring. Dengan ukuran diameter lubang penyaringan adalah 15
mikron beberpa jenis bakteri tidak dapat melewati penyaring pertama ini.
Sete;ah itu air akan memasuki penyaring kedua. Penyaring kedua merupakan ruangan kecil pada sedotan yang
jenuh dengan larutan iodin. Diketahui bahwa larutan iodin dapat membunuh
parasite serta 99,3 % bakteri dan virus. Terakhir adalah penyaring keriga yang
berbentuk granula halus dari karbon aktif.
Karbon aktif ini tidakhanya dapat meningkatkan aroma dan rasa air yang
diminum, tetapi juga dapat membunuh mikroorganisme merugikan yang terdapat
didalam air.
Mekanisme kerja lifestraw |
Dengan menggunakan alat ini, masyarakat yang
belum mempunyai akses air bersih dapat langsung meminum air menggunakan sedotan
ini tanpa harus dimasak terlebih dahulu karena 99.3 % mikroorganisme merugikan
dapat dimusnahkan menggunakan alat ini. Jenis teknologi tepat guna ini
dirancang untuk penggunaan 700 liter air dalam pemakaiannya, dengan asumsi
rata-rata konsumsi air minum harian adalah 2 liter maka alat ini dapat
digunakan dalam setahun. Bayangkan hanya dengan Rp. 20.000 masyarakat bisa
mendapatkan akses air besih. Dalam kenyataanya beberapa proyek internasional
(CSR, Community Empowerment, dan Masyarakat peduli kemiskinan) membagi-bagikan
gratis produk ini untuk meningkatkan kualitas hiup manusia yang membutuhkanya.
kini saya bisa minum air kali |
No comments:
Post a Comment