Tuesday, January 12, 2016

Teknologi Tepat Guna Sederhana: Pot dari Kotoran Sapi


Teknologi Tepat Guna Sederhana: Pot dari Kotoran Sapi



Tau gak guys, ternyata kotoran sapi bisa dimanfaatkan menjadi pot tanaman loh….
Di seri teknologi tepat guna sederhana  kali, Saya akan mencoba mengupas   teknologi teknologi tepat guna sederhana pot dari kotoran sapi. Walaupun berupa kotoran, Eek sapi atau kotoran sapi, yang dalam bahasa Jawa disebut tlethong ternyata banyak manfaatnya ei…… mau tau. Nih guys saya akan cerita mengenai pemanfataan kotoran sapi…….
Gambar teknologi tepat guna sederhana pot dari kotoran sapi

Kita mulai dari pemanfaatan kotoran sapi sebagai Pupuk Kandang. Rasanya sudah menjadi hal umum ya kalau kotoran sapi digunakan menjadi pupuk kandang. Kotoran sapi sangat kaya akan unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu Nitrogen (2,04%), Kalium (0,82 %) , Phospat (0,76 %), Calsium (1,29 %), Magnesiun (0,48 %) dll. Jadi tidak salah kalau kotoran sapi dimanfaatkan untuk pupuk baik di Indonesia maupun di mancanergara.
Selanjutnya kotoran sapi juga dimanfaatkan sebagai bahan bakar berupa biogas, ataupun dikeringkan untuk dibakar sebagai bahan bakar. Selain bahan bakar kotoran sapi juga digunakan untuk menangkal nyamuk. Hal ini banyak dilakukan oleh suku Masai di Afrika Tengah. Kemudian kotoran sapi juga banyak dimanfaatkan sebagai insulator panas pada rumah dengan ditempelkan di dinding, hal ini banya dilakukan di masyarakat Jawa pedalaman. Salin itu juga banyak dimanfaatkan sebagai bahan bangunan pengganti batu bata untuk tembok.
Kalau manfaat kotoran sapi yang di atas sudah sering kita dengar ya guys. Kalu kotoran sapi yang dicetak mejadi pot masih jarang rasanya kita dengar. Ini ada loh guys yang mencetak kotoran sapi menjadi pot. Ini bisa dikategorikan teknologi tepat guna sederhana guys. Kotoran sapi dikeringanginkan sampai kadar air tertentu kemudian dicetak menggunakan press ulir. Simpel ya, selain meminimalkan penggunaan pupuk, kalo tanamanya sudah besar bisa langsung terdegradasi di tanah.

Berikut adalah contoh teknologi tepat guna sederhana pot dari kotoran sapi, yaitu pot dari kotoran sapi yang telah ditanami, pot kotoran sapi yang belum ditanami, pencetak pot kotoran sapi, dan pembuat pot kotoran sapi.



Ini contoh pot dari kotoran sapi yang dicetak
 
Pencetak pot kotoran sapi tipe ulir

Beberapa waktu lalu sempet ke Aathmedabad, India mengikuti International Conference on Creativity and Innovations at Grassroots. Disana sempet ketemu yang membuat pot dari kotoran sapi....heheh. Ini guys penampakan orangnya pas expo inovasi angkar rumput di Ahmedabad India.


Foto bersama pembuat pot dari kotoran sapi












 




Thursday, February 19, 2015

Lar Terpadu Dusun Ai Limung, Desa Pungkit, Moyo Utara, Sumbawa Membutuhkan Teknologi Tepat Guna Desalinasi Air Laut



Dalam upaya mewujudkkan swasembada daging, pemerintah mencanangkan program Bumi Sejuta Sapi (BSS) di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat sejak tahun 2009. Untuk mendukung program tersebut Kementrian Pertanian mencanangkan berdirinya Lar Terpadu yang berpusat di Dusun Ai Limung, Desa Pungkit, Kecamatan Moyo Utara, Kab. Sumbawa. Lar adalah sebutan untuk ladang penggembalaan ternak di wilayah Sumbawa. Ladang ini berfungsi untuk menggembalakan ternak secara komunal. Sedangkan tanah yang digunakan untuk menggembala ternak ini biasanya tanah kelompok masyarakat atau pemerintah setempat yang difungsikan sebagai lading gembala dengan luas 10-30 ha.
 
Lar terpadu Dusun Ai Limung, Desa Pungkit, Moyo Utara, Sumbawa
 
Lar terpadu merupakan istilah untuk mengintegrasikan kegiatan peternakan mulai dari hulu sampai hilir pada sebuah lar (ladang gembala). Dalam konsep ini, lar terpadu harus dilengkapi fasilitas untuk budidaya rumput gajah, fasilitas pembibitan ternak dan pembesaran, tempat pemotongan ternak, pengelolaan limbah peternakan, sumber daya yang manusia yang terampil, dan dukungan sarana transportasi.

Pada saat Saya mengunjungi lar terpadu di Dusun Ai Limung, kondisi lar terpadu di kawasan tersebut sangat memprihatinkan. Konsep lar terpadu memang cukup bagus tetapi penerapannya harus melihat kondisi geografis wilayah setempat. Lar terpadu di Dusun Ai Limung misalnya, karena secara geografis dusun tersebut berbatasan dengan teluk saleh sehingga penduduk setempat sangat sulit mendapatkan air bersih (air tawar), sumur galian dan sumur bor yang ada di wilayah tersebut semuanya terasa asin karena infiltrasi air laut sampai ke sungai-sungai bawah tanah di wilayah tersebut.

Salah satu alternatif solusi yang dibutuhkan daerah lar terpadu Dusun Ai Limung adalah Alat Teknologi Tepat Guna untuk desalinasi air laut. Berikut ini merupakan skema alat destilasi air laut menggunakan sistem film kapiler mengunakan tenaga surya. Prinsip kerja alat ini adalah destilasi air laut menggunakan tenaga radiasi matahari. Air laut dialirkan dalam film-film kapiler kemudian dikenai radiasi matahari, maka air laut akan menguap. Uap air laut ini kemudian ditangkap oleh wadah penampung dan kemudian didinginkan menggunakan condenser. Maka air hasil pendinginan uap air laut merupakan air tawar yang bisa dikonsumsi.
Skema kerja alat TTG desalinasi air laut

Monday, February 9, 2015

Teknologi Tepat Guna dalam Bidang Transportasi : Sistem Transportasi Cerdas



Model sistem transportasi cerdas
Paradigma teknologi tepat guna yang selalu dikaitkan dengan teknologi sederhana, minim modal, padat karya dan dihubungkan dengan teknologi untuk pengembangan daerah-daerah tertinggal sudah selayaknya dikaji ulang, karena secara terminologi kebahasaan teknologi tepat guna sangat luas pengertiannya. Dengan mengartikan teknologi tepat guna secara lebih luas, maka teknologi tepat guna dapat diartikan lebih mengarah ke teknologi yang tepat sasaran, walaupun teknologi yang diterapkan merupakan teknologi canggih dan padat modal. Istilah teknologi tepat guna dapat digunakan dalam bidang apapun termasuk bidang transportasi, dengan menerapkan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih.

Pengertian Sistem Transportasi Cerdas
Sistem Transportasi Cerdas (Intelligent Transport System) adalah aplikasi canggih yang bertujuan untuk menyediakan layanan inovatif berkaitan dengan berbagai mode transportasi dan manajemen lalu lintas sehingga memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang lebih baik, lebih aman, lebih terkoordinasi, dan “pintar” dalam memilih jaringan transportasi.
 
Berbagai jenis teknologi digunakan untuk menciptakan sistem transportasi cerdas ini, antara lain : komunikasi nirkabel, teknologi komputasi, floating car data/floating cellular data, sensing technology, inductive loop detection, video vehicle detection, Bluetooth detection.

Aplikasi Sistem Transportasi Cerdas:

Emergency vehicle notification systems
e-Call di dalam kendaraan adalah panggilan darurat yang dihasilkan secara manual oleh penghuni kendaraan atau secara otomatis melalui aktivasi di dalam sensor kendaraan  setelah terjadi kecelakaan. Ketika diaktifkan, perangkat e-Call di dalam kendaraan akan melakukan panggilan darurat membawa suara dan data secara langsung call center panggilan darurat terdekat (112). Panggilan suara memungkinkan penghuni kendaraan untuk berkomunikasi dengan operator e-Call terlatih. Pada saat yang sama, satu set minimal data akan dikirim ke operator e-Call menerima panggilan suara.
Automatic road enforcement  
Automatic road enforcement  merupakan penegakan aturan lalu lintas menggunakan sistem kamera. Sistem ini terdiri dari kamera dan perangkat monitor pemantau kendaraan. Kamera digunakan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi kendaraan yang melanggar aturan lalu lintas misalnya melewati batas kecepatan maksimum  dan penerobosan lampu merah misalnya, maka pelanggar akan mendapatkan tiket pelanggaran dengan melalukan identifikasi plat nomer pelanggar. Bukti ini kemudian akan dikirim ke alamat pelanggar untuk dimintai denda terhadap pelanggaran lalu lintas yang dilakukannya.

Variable speed limits
Baru-baru ini beberapa beberapa negara mencoba memberikan batasa kecepatan yang di tetapkan berubah karena kemacetan jalan dan faktor lainnya. Biasanya batas kecepatan tersebut hanya berubah secara menurun selama kondisi macet. Namun tidak dibarengi dengan peningkatan kecepatan disaat lengang. Dengan memberikan batas kecepatan yang bervariasi dan bergantung pada kondisi jalan hasil awal percobaan ini menunjukkan penghematan waktu perjalanan, lalu lintas yang lancar, dan penurunan jumlah kecelakaan, sehingga pelaksanaannya dibuat permanen pada tahun 1997 di Inggris.
Dynamic Traffic Light Sequence

Lampu lalu lintas dimasa yang akan datang akan disesuaiakan dengan padatnya kendaraan yang mengantri. Dengan  menerapkan sistem control RFID lama menyala lampy merah dan hijau dapat disesuikan dengan keadaaan. Jika arus lalu lintas padat maka lama menyala lampu merah pun akan berkurang demikian sebaliknya lampu hijau, sehingga penyetelan lama nyala lampu merah tidak permanen, namun bersifat dinamis menyesuaiakan kepadatan kendaraan.

Mencoba model Sistem Transportasi Cerdas yang dikembangkan Toyota
Beberapa waktu yang lalu Saya berkesempatan mencoba model sistem transportasi cerdas yang dikembangkan Toyota Corp di Toyota City, Nagoya Jepang. Model sistem transportasi cerdas yang dikembangkan di Toyota terkait dengan model mobil yang dilengkapi dengan Emergency vehicle notification systems, penentuan koordinat jalan melalui GPS, pemilihan rute jalan terdekat, pemilihan rute jalan yang tidak macet dll.
Mencoba model transportasi cerdas